OPERATOR
Operator adalah symbol yang biasa
dilibatkan dalam program untuk melakukan
sesuatu operasi atau manipulasi.
OPERATOR PENUGASAN
Operator Penugasan (Assignment
operator) dalam bahasa C++ berupa tanda sama dengan
(“=”).
Contoh :
nilai = 80;
A = x * y;
Penjelasan :
variable “nilai” diisi
dengan 80 dan
variable “A” diisi
dengan hasil perkalian antara x dan y.
OPERATOR
ARITMATIKA
NB : Operator seperti operator
negasi (-) disebut unary operator, karena membutuhkan
hanya satu buah operand
Operator % (modulus) digunakan
untuk mencari sisa pembagian antara dua
bilangan. Misalnya : 9 % 2 = 1, 9
% 3 = 0
Contoh :
Output :
82 + 26 = 128
82 - 26 = 56
82 * 26 = 2132
82 / 26 = 3
82 % 26 = 4
-82 = -82
Karena tipe datanya adalah int,
maka 82/26=3, supaya dapat merepresentasikan nilai
yang sebenarnya, gunakan tipe
data float.
Cara lain
penulisan dengan menggunakan operator aritmatika :
m = m + n ó
m
+= n
m = m - n ó
m
-= n
m = m * n ó
m
*= n
m = m / n ó
m
/= n
m = m % n
ó
m
%= n
OPERATOR
HUBUNGAN (PERBANDINGAN)
Operator Hubungan digunakan untuk
membandingkan hubungan antara dua buah
operand (sebuah
nilai atau variable). Operator hubungan dalam bahasa C++
Contoh:
Outputnya : 5
tidak sama dengan 7
OPERATOR NAIK
DAN TURUN ( INCREMENT DAN DECREMENT )
Operator increment à ++
Operator decrement Ã
--
Contoh :
Outputnya :
n = 44, n = 66
n = 45, n = 65
n = 46, n = 64
Terlihat bahwa
operator pre-increment dan post-increment memiliki akibat yang
sama, yaitu manambah nilai satu pada
m dan memasukkan nilai tersebut kembali ke m
(m=m+1). Hal yang sama juga
terjadi pada operator pre-decrement dan post-decrement
yang memberikan akibat yang sama,
yaitu mengurangi nilai satu dari n ( n = n - 1).
Tetapi bila
digunakan sebagai sub-ekspresi, operator post-increment dan preincrement
menunjukkan hasil yang berbeda
Contoh :
Outputnya :
n = 67, n = 67
n = 68, n = 67
n = 68
n = 69
n = 70
Penjelasan :
Dalam penugasan yang pertama, m
adalah pre-increment, menaikkan nilainya menjadi
67, yang selanjutnya dimasukkan
ke n.
Dalam penugasan kedua, m adalah
post-increment, sehingga 67 dimasukkan dahulu ke n
baru kemudian nilai m-nya
dinaikkan, itu sebabnya mengapa nilai m = 68 dan n = 67.
Dalam penugasan ketiga, m adalah
post-increment, sehingga nilai m ( = 68 ) ditampilkan
dahulu ( ke layar ) baru kemudian
nilai m dinaikkan menjadi 69.
Dalam penugasan keempat, m adalah
pre-increment, sehingga nilai m dinaikkan dahulu
menjadi 70 baru kemudian
ditampilkan ke layar.
Supaya lebih paham, perhatikan
pula contoh dibawah.
Contoh :
Penjelasan :
Dalam penugasan untuk n, pertama
kali m dinaikkan (++m) menjadi 6, kemudian m
diturunkan kembali menjadi 5,
karena adanya --m. Sehingga nilai m sekarang adalah 5
dan nilai m = 5 inilah yang
dievaluasi pada saat penugasanperkalian dilakukan. Pada
baris terakhir,
ketiga sub-ekspresi dievaluasi dari kanan ke kiri.
OPERATOR BITWISE
Berikut ini diberikan tabel
kebenaran untuk operator logika
P = A operator B
Contoh :
Output :
82 << 2
82 >> 2
82 & 26
82 | 26
82 ^ 26
~82 = -83
Penjelasan :
Nilai keluaran diatas, tergantung
dari jenis compiler yang digunakan. Hasil diatas
merupakan keluaran dari compiler
Turbo C++.
Pada Turbo C++ besar dari integer
adalah 2 byte atau sama dengan 16 bit, untuk
mengetahuinya digunakan perintah
cout<<sizeof(int)<<endl;
// Untuk mengetahui besar dari int
Maka :
8210 = 00000000010100102 dan
2610 = 00000000000110102
Sehingga :
82 << 2 Ã 00000001010010002 = 32810
82 >> 2 Ã 00000000000101002 = 2010
82 & 26 Ã 00000000010100102
00000000000110102
---------------------------------------
&
00000000000100102 = 1810
dan begitu juga untuk operasi OR
dan XOR.
~82 Ã
digunakan
2’s complement, yaitu
8210 = 00000000010100102 lalu dinegasikan tiap bitnya menjadi
11111111101011012 kemudian LSB
ditambah 1 menjadi
1111111110101110
= 6545410
nilai
ini melebihi jangkauan maksimum int
yang berkisar di
-32768 sampai 32767, sehingga nilai yang keluar yaitu
83.
Cara lain penulisan dengan
menggunakan operator bitwise :
m = m << n ó
m << = n
m = m >> n ó
m >> = n
m = m & n
ó m
& = n
m = m | n ó m | =
n
m = m ^ n ó m ^ =
n
OPERATOR LOGIKA
Operator logika digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih ungkapan menjadi
sebuah ungkapan
berkondisi.
Contoh :
Outputnya :
(m>=0 && m< = 150) -> 0
(m>=0 |
| m< = 150) -> 0
Penjelasan :
Hasil keluaran dari operator
logika adalah 0 dan 1.
0 jika
keluarannya salah dan 1 jika keluarannya benar.
OPERATOR KONDISI
Operator kondisi digunakan untuk
memperoleh nilai dari dua kemungkinan
ungkapan1 ? ungkapan2 :
ungkapan3
Bila nilai ungkapan1 benar,
maka nilainya sama dengan ungkapan2, bila tidak maka
nilainya sama dengan ungkapan3
Contoh :
Outputnya :
Bilangan Terkecil adalah 26